Blog

Update

Selamat Datang di Blog Kami

Segala hal yang terdapat didalamnya adalah hal berguna.
Kami selalu berusaha memberikan informasi yang bermanfaat.
eggypratama3@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Mahasiswa Ibnu Sina Batam

Followers

Total Pageviews

MYSQL UNDER DISK OPERATION SYSTEM

Selasa, 22 Maret 2016 - - 0 Comments


Database : myibsi
Table : Fakultas


1. Pertama login terlebih dahulu



2. setelah masuk , maka saatnya kita membuat Database dengan nama "myibsi" sesuai dengan perintah 
    dalam tugas .
3. Apabila sudah berhasil membuat , kita harus memastikannya dengan sintax " show database ; ".



4. Selanjutnya pada gambar dibawah dijelaskan bagaimana cara membuat table beserta isinya.




5. Selesai , semoga bermanfaat untuk kita semua .

Penjelasan tentang Model data dan Kardinalitas

- - 0 Comments



a.     Pengertian :

a.     Pengertian :

Model data hirarkis adalah model data paling tua yang pernah diterapkan dalam suatu DBMS. Model ini mengikuti pola hirarki pada suatu organisasi atau pada suatu keluarga, dimana terdapat rekaman data yang berfungsi sebagai “ibu” (parent-record) ada yang berfungsi sebagai “anak” (child-record), atau sebagai “pimpinan’ dan “anak-buah”. Dalam model ini seorang “ibu” bisa memiliki lebih dari satu “anak” tetapi seorang “anak” hanya boleh memiliki satu “ibu”.

Model basis data jaringan adalah pengembangan dari model data hirarkis, melihat kekurangan dari model hirarkis tersebut. Pada model jaringan diperkenankan bahwa sebuah child-record bisa memiliki lebih dari satu parent-record. Pada implementasi-nya berarti antara parent-record dan child-record diperlukan penghubung yang dapat satu arah atau dapat dua-arah.

Model data relasionship adalah model data yang diciptakan berdasarkan teori-relasional seperti relational algebra, dan relational calculus. Salah seorang pencetus awal dari basis data relasional adalah E.F.Codd yang juga telah menciptakan serangkaian operasi matematika relasional terhadap model data relasional.

b.    Perbedaan :

Model hirarkis atau biasa disebut model pohon ini menggunakan pola hubungan dengan istilah orang tua dan anak. Terdapat juga istilah simpul (bercirikan kotak atau lingkaran). Simpul yang berada diatas yang terhubung ke simpul pada level dibawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Perbedaannya adalah, record-record diorganisasikan sebagai tree (pohon) daripada graf.

Model jaringan direpresentasikan dengan sekumpulan record (Pascal),dan relasi antar data yang direpresentasikan oleh record & lin. Model ini menyerupai model hirarki. Perbedaannya terdapat pada suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orang tua disebut pemilik dan anak disebut anggota. Sebagai Contoh lihat gambar dibawah ini:

Model relasionship berbeda dengan model jaringan & hirarki.Pada model data relasional pemodelan menggunakan tabel untuk merepresentasikan data & relasi antar data. Setiap tabel terdiri atas kolom, dan setiap kolom mempunyai nama variable tertentu.Inti dari model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record. Pada model relasional, skema atau deskripsi data pada model relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (Atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.

Kesimpulan:
Dari ketiga perbedaan model diatas, dapat kita simpulkan bahwa pada tiap model memiliki ciri yang berbeda. Seperti pada model relasionship yang menggunakan table, model jaringan yang seperti pohon namun bisa memliki banyak orang tua dan anak, dan yang terakhir model hirarki yang hanya bisa memiliki satu orang tua-satu anak begitu sebaliknya.



c.      Keunggulan :

Kelebihan model basis data hirarki :
  1. Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve
  2. Integritas data mudah dilakukan pengaturan

Kelebihan model basis data jaringan:
  1. Data lebih cepat diakses
  2. User dapat mengakses data dimulai dari beberapa table
  3. Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek
  4. Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.


Kelebihan basis data relasional:
  1. Data sangat cepat diakses
  2. Struktur basis data mudah dilakukan perubahan
  3. Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data disimpan.
  4. Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data
  5. Mudah untuk mengimplementasikan integritas data
  6. Data lebih akurat
  7. Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi
  8. Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL).

d.    Kelemahan :

Kelemahan basis data hirarki:
  1. Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data
  2. Terjadi redudansi data

Kelemahan basis data jaringan:
  1. Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi
  2. Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi program aplikasi yang mengakses basis data
  3. User harus memahami struktur basis data.

Kelemahan basis data relasionship:
  1. Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan retrieve data
  2. User harus familiar dengan relasi antar tabel
  3. User harus belajar SQL.


 KARDINALITAS

Derajat/kardinalitas relasi mewakili hubungan maksimum yang terjadi antara satu entitas (dalam hal ini bisa dikatakan sebagi obyek) terhadap entitas lain. Disamping itu, ada pula yang disebut derajat relasi minimum, yang menunjukkan hubungan minimum yang boleh terjadi dalam sebuah relasi antar entitas.
Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain.
Macam Kardinalitas ada 4 (empat) yaitu
  • Satu ke Satu (One to One)
  • Satu ke Banyak (One to Many)
  • Banyak ke Satu (Many to One)
·         Banyak ke Banyak (Many to Many)

Kardinalitas Satu ke satu (One to One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berelasi dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berelasi paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A.                                              
Contoh 8





Kardinalitas Satu ke Banyak (One to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap himpunan entitas pada himpunan entitas B berelasi paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Contoh 9:


3.2.3 Kardinalitas Banyak ke Satu (Many to One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berelasi paling banyak dengan satu entitas pada himpunan  entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap himpunan entitas pada himpunan entitas B berelasi banyak entitas pada himpunan entitas A
Contoh 10:


3.2.4 Kardinalitas Banyak ke Banyak ( Many to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada pada himpunen entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Contoh 11:



Berikut ini adalah penerapan kardinalitas dalam relasi Database
Contoh 12 implementasi Relasi One to Many

Setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedangkan setiap mata kuliah diajar paling banyak satu dosen.

Contoh 13: Implementasi Relasi Many to Many


Setiap mahasiswa dapat mempelajari banyak mata kuliah dan setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh banyak mahasiswa.
Sebagai catatan penting adalah Penentuan derajat relasi tergantung dari aturan bisnis (business rule) yang ada ada di perusahaan/instansi.
Menentukan Key pada relasi

Konsep tentang key adalah konsep yang penting untuk memahami keterkaitan antar atribut data dalam tabel dan akan sangat berguna dalam proses normalisasi tabel (dalam pembuatan tabel untuk database terkadang tabel yang dibuat tidak normal; akan dipelajari lebih lanjut di Perancangan Database). Dalam setiap tabel, terdapat 3 macam key:
a)      Super key
Super key adalah satu atribut atau gabungan atribut (kolom) pada tabel yang dapat membedakan semua baris secara unik.
b)     Candidate key
Candidate key disebut juga dengan minimal super key, yaitu super key yang tidak mengandung super key yang lain. Setiap candidate key pasti merupakan super key, namun tidak semua super key akan menjadi candidate key.
c)      Primary key
Primary key adalah salah satu candidate key yang dipilih (dengan berbagai pertimbangan) untuk digunakan dalam DBMS (Data Base Management System). Tiap tabel hanya memiliki 1 primary key, namun primary key tersebut bisa saja dibentuk dari beberapa atribut (kolom).

Sekian yang dapat saya share .
Semoga dapat kita manfaatkan sebaik baiknya .




PERINTAH MENYALIN LEWAT UNDER DOS DARI DRIVE C KE DRIVE D

Senin, 14 Maret 2016 - - 0 Comments


PERINTAH MENYALIN LEWAT UNDER DOS DARI DRIVE C KE DRIVE D

Adakalanya kita mengalami kesulitan ketika akan mengcopy sebuah file, misalkan ketika mengcopy file dari media CD\DVD yang sudah scratch, yang biasanya akan mengakibatkan windows explorer not responding. Ada salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan  mengcopy file melalui fasilitas command prompt (RUN>CMD>ENTER).
Bagi yang belum terbiasa menggunakan command prompt pasti akan merasa sedikit kesulitan terutama ketika akan memberikan sebuah perintah. Hal ini dikarenakan di  command prompt kita tidak akan dimanjakan dengan ikon yang representative dengan fungsi perintah yang akan dijalankan. Command prompt merupakan salah satu contoh konsep HCI (Human Computer Interaction) yang menggunakan dialog berbasis text. Semua perintah dilakukan dengan mengetikan text yang sudah disediakan. Baiklah supaya tidak lelah membaca kita langsung praktek.
Berikut awalan saya akan berbagi tentang Dasar pengoprasian Command Prompt yaitu mencopy/menyalin file dalam CMD. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

  1. Klik start > run > cmd > enter (pada windows xp) atau klik start > ketikan “cmd” pada kotak “search programs or files” > enter

  1. Pada window akan muncul tulisan “C:\users\lenovo >”, artinya Anda sedang berada di  dalam drive ‘C:‘ folder ‘Users’ folder ‘lenovo’.

  1. Apabila anda ingin melihat kembali nama file yang ingin  anda copy maka tuliskan "dir" untuk melihat isi file-file yang terdapat dalam drive tersebut

  1. Maka akan keluar seperti pada gambar diatas. gambar tersebut menunjukkan  isi dari drive C yang ada di PC saya.
  2. Sekarang saatnya kita mencopy. Tulis syntax untuk mencopy file/folder yang anda inginkan sesuai dengan rumus copy (object path) (target path). sebagai contoh saya ingin mencopy file eggypratama. jpg dari Drive C ke Drive D, Maka sintax yang saya buat adalah copy “eggypratama. jpg ” D:\  .
Untuk lebih jelasnya  anda dapat perhatikan gambar di bawah ini :

   6. Kotak merah pada gambar diatas menunjukkan bahwa file telah berhasil di Copy.
   7. Selanjutnya mari kita lihat apakah file tersebut telah berada di Drive D.
        Perhatikan gambar dibawah ini :
              
   
 Kotak Merah pertama menandakan kesalahan pada penulisan sintax sangat berpengaruh.           Maka dari itu anda harus dapat teliti dalam penulisan sintax. dan pada kotak kedua sintax telah benar dan fungsi dari "D:" yaitu untuk berpindah dari Drive sebelumnya ke Drive D.
8. Terakhir setelah telah masuk di Drive D Maka kita pastikan apakah file tersebut benar sudah berpindah ke Drive D. 

     Anda dapat perhatiakan gambar dibawah ini :


Perintah DIR diatas berfungsi untuk melihat isi dari Drive D pada PC saya.


Dan kotak merah menunjukkan bahwa file eggypratama.jpg  berhasil disalin dan telah berada Drive D.



9. And Now, Silahkan mencoba guys.