Penjelasan tentang Model data dan Kardinalitas
Selasa, 22 Maret 2016 - - 0 Comments
a.
Pengertian :
a. Pengertian :
Model data hirarkis adalah model data paling tua yang pernah
diterapkan dalam suatu DBMS. Model ini mengikuti pola hirarki pada suatu
organisasi atau pada suatu keluarga, dimana terdapat rekaman data yang
berfungsi sebagai “ibu” (parent-record) ada yang berfungsi sebagai “anak”
(child-record), atau sebagai “pimpinan’ dan “anak-buah”. Dalam model ini
seorang “ibu” bisa memiliki lebih dari satu “anak” tetapi seorang “anak” hanya
boleh memiliki satu “ibu”.
Model basis data jaringan adalah pengembangan dari model data
hirarkis, melihat kekurangan dari model hirarkis tersebut. Pada model jaringan
diperkenankan bahwa sebuah child-record bisa memiliki lebih dari satu
parent-record. Pada implementasi-nya berarti antara parent-record dan child-record
diperlukan penghubung yang dapat satu arah atau dapat dua-arah.
Model data relasionship adalah model data yang diciptakan
berdasarkan teori-relasional seperti relational algebra, dan relational
calculus. Salah seorang pencetus awal dari basis data relasional adalah
E.F.Codd yang juga telah menciptakan serangkaian operasi matematika relasional
terhadap model data relasional.
b.
Perbedaan :
Model hirarkis atau biasa disebut model pohon
ini menggunakan pola hubungan dengan istilah orang tua dan anak. Terdapat juga
istilah simpul (bercirikan kotak atau lingkaran). Simpul yang berada diatas
yang terhubung ke simpul pada level dibawahnya disebut orang tua. Setiap orang
tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi
setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh
simpul orang tua disebut anak. Adapun hubungan antara anak dan orang tua
disebut cabang. Perbedaannya adalah, record-record diorganisasikan sebagai tree
(pohon) daripada graf.
Model jaringan direpresentasikan dengan
sekumpulan record (Pascal),dan relasi antar data yang direpresentasikan oleh
record & lin. Model ini menyerupai model hirarki. Perbedaannya terdapat
pada suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Model ini bisa
menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua
punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa
orangtua). Pada model jaringan, orang tua disebut pemilik dan anak disebut
anggota. Sebagai Contoh lihat gambar dibawah ini:
Model relasionship berbeda dengan model jaringan
& hirarki.Pada model data relasional pemodelan menggunakan tabel untuk
merepresentasikan data & relasi antar data. Setiap tabel terdiri atas
kolom, dan setiap kolom mempunyai nama variable tertentu.Inti dari model ini
adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record. Pada model
relasional, skema atau deskripsi data pada model relasi ditentukan oleh nama,
nama dari tiap field (Atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.
Kesimpulan:
Dari ketiga perbedaan model diatas, dapat kita simpulkan bahwa pada tiap model memiliki ciri yang berbeda. Seperti pada model relasionship yang menggunakan table, model jaringan yang seperti pohon namun bisa memliki banyak orang tua dan anak, dan yang terakhir model hirarki yang hanya bisa memiliki satu orang tua-satu anak begitu sebaliknya.
Dari ketiga perbedaan model diatas, dapat kita simpulkan bahwa pada tiap model memiliki ciri yang berbeda. Seperti pada model relasionship yang menggunakan table, model jaringan yang seperti pohon namun bisa memliki banyak orang tua dan anak, dan yang terakhir model hirarki yang hanya bisa memiliki satu orang tua-satu anak begitu sebaliknya.
c. Keunggulan :
Kelebihan model basis data hirarki :
- Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve
- Integritas data mudah dilakukan pengaturan
Kelebihan model basis data jaringan:
- Data lebih cepat diakses
- User dapat mengakses data dimulai dari beberapa table
- Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek
- Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.
Kelebihan basis data relasional:
- Data sangat cepat diakses
- Struktur basis data mudah dilakukan perubahan
- Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data disimpan.
- Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data
- Mudah untuk mengimplementasikan integritas data
- Data lebih akurat
- Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi
- Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL).
d. Kelemahan :
Kelemahan basis data hirarki:
- Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data
- Terjadi redudansi data
Kelemahan basis data jaringan:
- Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi
- Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi program aplikasi yang mengakses basis data
- User harus memahami struktur basis data.
Kelemahan basis data relasionship:
- Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan retrieve data
- User harus familiar dengan relasi antar tabel
- User harus belajar SQL.
KARDINALITAS
Derajat/kardinalitas relasi mewakili
hubungan maksimum yang terjadi antara satu entitas (dalam hal ini bisa
dikatakan sebagi obyek) terhadap entitas lain. Disamping itu, ada pula yang
disebut derajat relasi minimum, yang menunjukkan hubungan minimum yang boleh
terjadi dalam sebuah relasi antar entitas.
Kardinalitas
Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas
pada himpunan entitas lain.
Macam
Kardinalitas ada 4 (empat) yaitu
- Satu ke Satu (One to One)
- Satu ke Banyak (One to Many)
- Banyak ke Satu (Many to One)
·
Banyak ke Banyak
(Many to Many)
Kardinalitas Satu ke
satu (One to One)
Yang
berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berelasi dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu sebaliknya setiap
entitas pada himpunan entitas B berelasi paling banyak satu entitas pada
himpunan entitas A.
Contoh 8
Kardinalitas Satu ke
Banyak (One to Many)
Yang
berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berelasi dengan banyak entitas
pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap himpunan
entitas pada himpunan entitas B berelasi paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.
Contoh 9:
3.2.3 Kardinalitas
Banyak ke Satu (Many to One)
Yang
berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berelasi paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas B,
tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap himpunan entitas pada himpunan entitas B
berelasi banyak entitas pada himpunan entitas A
Contoh 10:
3.2.4 Kardinalitas
Banyak ke Banyak ( Many to Many)
Yang
berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap
entitas pada pada himpunen entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan
entitas A.
Contoh 11:
Berikut
ini adalah penerapan kardinalitas dalam relasi Database
Contoh 12 implementasi
Relasi One to Many
Setiap
dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedangkan setiap mata kuliah
diajar paling banyak satu dosen.
Contoh 13: Implementasi
Relasi Many to Many
Setiap
mahasiswa dapat mempelajari banyak mata kuliah dan setiap mata kuliah dapat
dipelajari oleh banyak mahasiswa.
Sebagai catatan penting
adalah Penentuan derajat relasi tergantung dari aturan bisnis (business rule) yang ada ada di
perusahaan/instansi.
Menentukan Key pada
relasi
Konsep tentang key adalah konsep yang penting untuk memahami keterkaitan antar
atribut data dalam tabel dan akan sangat berguna dalam proses normalisasi tabel
(dalam pembuatan tabel untuk database terkadang tabel yang dibuat tidak normal;
akan dipelajari lebih lanjut di Perancangan Database). Dalam setiap tabel,
terdapat 3 macam key:
a) Super key
Super
key adalah satu atribut atau gabungan atribut
(kolom) pada tabel yang dapat membedakan semua baris secara unik.
b) Candidate key
Candidate
key disebut juga dengan minimal super key, yaitu super
key yang tidak mengandung super key
yang lain. Setiap candidate key pasti
merupakan super key, namun tidak
semua super key akan menjadi candidate key.
c) Primary key
Primary key adalah salah satu candidate key yang dipilih (dengan berbagai pertimbangan) untuk
digunakan dalam DBMS (Data Base
Management System). Tiap tabel hanya memiliki 1 primary key, namun primary
key tersebut bisa saja dibentuk dari beberapa atribut (kolom).
Sekian yang
dapat saya share .
Semoga dapat
kita manfaatkan sebaik baiknya .
This entry was posted on 19.09
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar